BPBD Kota Yogyakarta Laksanakan SPAB Di SD Negeri Kintelan 2

Yogyakarta, 26 Juli 2024 Pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang dilaksanakan oleh BPBD Kota Yogyakarta berdasarkan pada Perka BNPB No 4 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah, Madrasah Aman Dari Bencana, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana, Surat Edaran Mendikbud nomor 70a tahun 2010 tentang pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di sekolah dan persesjen kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana.

Pada tanggal 23 Juli 2024 SD Negeri Kintelan 2 memulai kegiatan SPAB. Kegiatan ini di buka oleh Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Data Informasi Komunikasi Kebencanaan BPBD Kota Yogyakarta Aki Lukman N H , ST, MT. dan di fasilitasi oleh Dr. Zela Septikasari, M.Sc., M.Pd dan TIM selaku Fasilitator SPAB. Pada tanggal 25 Juli 2024 dilakukan kegiatan simulasi Gempa Bumi sebagai penutup acara kegiatan SPAB selama 3 hari di SD Negeri Kintelan 2. Dengan dilaksanakannya Simulasi dan penyerahan buku SPAB kepada Ketua TIM Siaga maka SD Negeri Kintelan 2 sudah melaksanakan SPAB sepenuhnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan risiko bencana, melatih keterampilan evakuasi, dan mempersiapkan rencana tanggap darurat di setiap satuan pendidikan. Sekolah adalah komunitas belajar dengan organisasi siswa sebagai partisipasi belajar, tenaga kependidikan guru dan non-guru, termasuk juga Komite Sekolah yang didalamnya sebagai wahana partisipasi masyarakat di dalam Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah (MPBS). Sekolah memiliki tanggungjawab dan peran strategis untuk menjamin keselamatan warga sekolah dalam menghadapi ancaman/bencana. Selain mengancam komunitas, dampak lanjutan bencana pun mengancam anak-anak dengan terganggunya hak anak dalam mendapatkan pelayanan pendidikan. Partisipasi aktif dari seluruh warga sekolah dapat didorong melalui program, kegiatan baik terintegrasi dalam pembelajaran maupun secara ekstra kurikuler.