Kejadian Bencana alam hidrometeorologi yang akhir-akhir ini melanda berbagai wilayah di Indonesia, memicu perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Tak terkecuali di wilayah Kota Yogyakarta, kewaspadaan terhadap potensi kejadian bencana menjadi sorotan utama. Selain kewaspadaan terhadap bencana Kota Yogyakarta sebagai tujuan wisata di waktu libur Natal dan tahun baru sehingga meningkatnya jumlah pengunjung dan kepadatan jalan maka Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta mulai mendirikan Posko Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi dan Nataru di halaman Kantor BPBD Kota Yogyakarta Jl. Gambiran No. 26 Pandean Umbulharjo.

Rabu (25/12/2024) pagi, tim gabungan mulai melakukan piket 24/7 di depan posko tersebut. Piket dalam rangkan Siaga Bencana dan Nataru ini melibatkan BPBD, Kampung Tangguh Bencana KTB, Kelurahan Tangguh Bencana (KALTANA), dan Forum Komunikasi.

Kalaksa BPBD Kota Yogyakarta Drs. Nur Hidayat, M.Si, keposkoan tersebut selain untuk koordinasi dan ajang silaturahmi juga sebagai bentuk kesigapan bersama dalam menghadapi kebencanaan dan pantauan Nataru di kota Yogyakarta, dengan kebersamaan piket posko bukan hanya BPBD, karena penanganan bencana ini merupakan tanggung jawab bersama.

Masyarakat diminta terus waspada dan turut melakukan pemantauan terkait perubahan cuaca serta segera melaporkan jika terjadi bencana. Kota Yogyakarta dari hasil pemetaan rawan bencana, tergolong rawan banjir terutama banjir kiriman dari lereng merapi. Dan apabila ada kejadian masyarakat diharapkan segera melaporkan ke posko melalui telp / WA : 08112828911 atau bisa melalui frekuensi radio 149.700 Mhz, Duplek – 9.750 Mhz, Tone 88.5 hz.

Untuk longsor perlu diwaspadai wilayah Bantaran sungai. Selain itu, bencana angin kencang juga kerap terjadi. Dengan adanya keposkoan tersebut, sinergi penanganan kebencanaan diharapkan dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, dan akurat.